Layaknya durasi permainan sepak bola, Cristiano Ronaldo hanya perlu waktu sembilan menit untuk mencetak rekor pertamanya di platform Youtube. Dalam waktu satu setengah jam itu, pada 21 Agustus lalu, dia beroleh 1 juta subscriber. Ini adalah catatan tercepat sebuah akun meraih pelanggan sebanyak itu dalam waktu yang singkat.
Yang terjadi kemudian, beragam rekor pun bisa dicetaknya. Dalam waktu 24 jam, kanal yang dinamai RU Cristiano itu mendapatkan 28 juta pelanggan. Sebelumnya tak pernah ada sebuah kanal yang bisa mendapatkan pelanggan sebanyak itu bahkan dalam waktu satu bulan.
“Saya sangat senang bisa mewujudkan proyek ini,” kata Ronaldo. “Proyek ini sudah ada dalam pikiran saya sejak lama, tetapi akhirnya kami memiliki kesempatan untuk mewujudkannya."
Angka itu tentu akan terus bergerak. Dalam sepekan sejak diluncurkan pelanggan kanalnya melambung di angka 51 juta. Padahal video yang diunggah pun baru 20 video sahaja.
Dengan begitu, banyak yang memprediksi, kelak kanalnya itu akan segera bersanding dengan pemilik jumlah subscriber terbanyak yakni Mr Beast. Kanal yang sudah eksis sejak Februari 2012 itu punya 311 juta pelanggan -- dengan kurang lebih jumlah koleksi video yang mencapai 809.
Kehadirannya di platform Youtube, pemain sepak bola asal Portugal ini makin menancapkan popularitasnya yang luar biasa di sosial media. Di platform lainnya, dia juga menjadi raja.
Di Instagram. follower-nya mencapai 636 juta yang juga merupakan jumlah terbanyak. Di platform yang lebih tua yang juga diisi oleh orang-orang tua, yakni Facebook dia punya pengikut yang mencapai 170 juta.
Sedangkan di X yang dulunya bernama Twitter, dia adalah pemilik pengikut terbanyak setelah Elon Musk, sang pemilik, dan mantan Presiden AS Barack Obama, dengan 112,6 juta pengikut.
Unik tentu saja. Padahal karier Ronaldo sudah meredup. Dia pun kini -- meski mendapatkan gaji termahal, hanya bermain di Liga Arab Saudi yang secara kualitas jauh dari ingar bingar sepak bola dunia.
Kiprahnya di tim nasional Portugal pun sudah tak mentereng lagi. Di Euro 2024 baru lalu di Jerman, publik secara kasat mata melihat penampilannya yang sudah jauh menurun. Sepakannya tak lagi akurat. Berbeda jauh dengan saat dia masih berumur 30-an awal ketika bermain di Real Madrid -- yang menjadi era puncak kejayaannya.
Toh begitu, bukan berarti dia tidak merawat popularitasnya dedngan baik. Di lapangan, pilihannya bermain di Arab Saudi adalah sebuah keputusan yang gemilang dari tim di belakang layar.
Setelah hengkang dari Manchester United pada 2022 setelah berulah dengan melakukan wawancara dengan Morgan Piers, dia kehilangan pekerjaan. Disebut banyak pihak dia akan kesulitan mendapatkan klub. Apalagi kalau bukan soal gajinya yang teramat besar.
Nyatanya, di Al Nasr- klubnya sekarang Ronaldo adalah super star yang juga didukung oleh pemain lainnya yang lebih muda -- dan juga punya stamina yang lebih baik. Klop! Semua itu menjadikannya tetap berada di radar sebagai pemain top dunia. Kamera terus menyorotnya.
Tentu situasi yang berbeda bisa terjadi andai dia memilih untuk bermain di Liga Amerika Serikat atau MLS. Di negeri ini, publik sepak bola yang didominasi oleh kaum hispanik atau keturunan Spanyol tentu lebih suka dengan menonton Lionel Messi -- yang bermain di Miami City. Ronaldo jelas mendarat lebih baik di hati orang-orang Asia, juga Timur Tengah.
Keberhasilan Ronaldo yang lain adalah dalam membangun citra di luar lapangan adalah strategi lainnya yang gemilang. Satu yang paling membekas adalah aksinya saat tampil di Piala Dunia 2018. Kala itu saat menghadiri konferensi pers, dia memindahkan botol minuman bersoda yang menjadi sponsor turnamen itu di atas meja dan menggantikannya dengan air mineral.
Bukan tindakan spontan tapi juga menjadi kemasan marketing yang di luar dugaan. Aksi itu sangat bernilai positif. Seketika, dunia menangkap pesan yang baik untuk kesehatan.
Ronaldo juga menjadi anomali. Di saat pemain sepak bola lainnya gemar merajah tubuhnya, kulit di sekujur tubuhnya bersih dari tinta. Alasan yang disampaikannya pun simpel saja. Dia ingin mendonorkan darahnya.
Dengan tampilan polos tanpa gambar di tubuhnya tentu lebih menyenangkan bagi orang tua yang anak-anaknya mengidolakan pemain sepak bola yang kini dipenuhi dengan rajah.
Beragam penampilan Ronaldo di luar lapangan itu menjadi nilai yang baik. Dia menjadi role model bagi anak-anak di seluruh jagat raya. Para orang tua pun tidak khawatir bila anak-anak mereka meniru aksi saat merayakan golnya atau pun kegiatannya di luar lapangan.
Sosok Ronaldo pun kian sempurna dengan gaya hidupnya yang sehat bahkan terlalu disiplin. Suatu ketika bekas rekannya satu tim, Rio Ferdinand mengaku menyesal bertandang ke rumahnya. Sebab di sana dia hanya mendapatkan makan berupa lalapan.
Dengan mudah, publik pun menangkap gaya hidup sehat yang ditawarkannya. Terlebih di lapangan, mereka melihat Ronaldo memiliki tubuh yang relatif bugar sehingga memiliki rentang karier yang panjang. Bahkan dia sendiri belum tahu saatnya memutuskan pensiun.
Semua itu menjadi langkah sempurna bagi Ronaldo dalam mengemas dirinya di panggung bisnis juga menjualnya kepada publik. Dampaknya dia selalu mendapatkan penggemar baru dari hari ke hari, termasuk mereka para bocah yang selalu saja melakukan gerakan selebrasi "siuuuu" saat mencetak gol.
Keberhasilan mengemas diri dan menjualnya itu berbuah hasil. Pundi-pundi penghasilan terus bertambah. Termasuk dari Youtube.
Menurut Marca - media online di Spanyol, dengan 20 video yang diunggah di kanalnya yang telah ditonton hingga 177 juta kali tak pelak Ronaldo telah beroleh untung besar. Hanya dari penayangan saja, setidaknya dalam sepekan dia beroleh uang sekitar 1 juta dolar yang kalau dirupiahkan sekitar Rp 15 miliar.
Standar YouTube saat ini membayar sekitar $6 per 1.000 tampilan. Tentu saja ada pemasukan lainnya. Misalnya kesepakatan sponsor. Hal itu juga yang menggelembungan pemasukan yang diperoleh Mr. Beast.
Gebrakan awal Ronaldo di YouTube adalah pertunjukan lain dari ketenaran dan daya jualnya di seluruh dunia .
Irfan Budiman
Mantan wartawan dan penulis lepas di sejumlah media.