Kementerian Agama secara intensif memperkuat nilai-nilai moderasi beragama bagi sivitas akademika perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI). Di antara strategi yang dilakukan adalah dengan menginternalisasi kurikulum.
"Moderasi" Terkini
Keberadaan Rumah Moderasi Beragama (RMB) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) terbukti memiliki manfaat besar dalam menciptakan kerukunan beragama di tengah masyarakat.
Pesan-pesan moderasi beragama disebarkan melalui berbagai cara, salah satunya melalui media komik. Hal ini sebagai upaya mendekatkan gagasan dan praktik moderasi beragama kepada generasi muda.
Khutbah Jumat ini mengangkat tema tentang larangan bagi umat Islam untuk berlebih-lebihan dalam beragama. Sikap moderat yang harus dikedepankan
Kementerian Agama RI menggelar Deklarasi JDPMB (Jaringan Diaspora Penggerak Moderasi Beragama) secara serentak
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Yaqut menilai praktik kehidupan moderasi beragama di Indonesia perlu digencarkan sejak dini.
Moderasi Beragama bukan hanya sebatas program. Moderasi Beragama harus menjadi Religius Calling (panggilan keagamaan).
Kementerian Agama kembali menggelar Gebyar Pendidikan Agama Islam (PAI) Taman Kanak-kanak (TK).
Media terbukti efektif dalam membendung isu-isu ekstremisme berbalut ajaran Islam yang masih marak saat ini.
Karakter dogmatik setiap agama memanglah ekslusif, tetapi watak ini perlu dipraktikkan secara inklusif ketika berhadapan dengan agama lain.
Tafsir-tafsir Al-Qur’an berbahasa Jawa mengekspresikan dan sekaligus mengeksplorasi sistem nilai dan pandangan-dunia manusia Jawa untuk menjelaskan pesan-pesan Al-Qur’an.
Masjid dalam beragam literatur keislaman disebut sebagai pusat peradaban Islam, tempat kaum Muslim melakukan pemanifestasian ajaran-ajaran Islam.
Dari pemikiran para Intelektual Ciputat di UIN Jakarta kemudian lahir istilah dan konsep 'Moderasi Beragama' yang sekarang digaungkan di mana-mana.
Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta, Prof Al Makin mengatakan relasi agama, budaya, dan kesukuan adalah modal