Dark
Light
Dark
Light

Khutbah Jumat: Mewujudkan Pilkada Jujur dan Tinggi Partisipasi

Khutbah Jumat: Mewujudkan Pilkada Jujur dan Tinggi Partisipasi

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Di antara rukun yang harus dilakukan oleh para khatib dalam mengawali khutbahnya adalah berwasiat tentang ketakwaan. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah, wabil khusus kepada khatib pribadi untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Apa wujud dari semakin kuatnya takwa yang kita miliki? Jika kita memiliki komitmen kuat dan senantiasa bertekad untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya, maka itu menunjukkan bahwa ketakwaan kita semakin kuat. Namun jika kita masih saja tidak merasa berdosa, dengan mudahnya meninggalkan perintah serta melakukan larangan Allah, maka ketakwaan masih lemah dan belum tertancap kuat dalam diri kita.

Takwa itu sendiri adalah:

 امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ سِرًّا وَعَلَانِيَّةً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا 

Artinya: “Kita mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam suasana sunyi maupun ramai, dalam dhahir maupun dalam batin.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini, khatib akan menyampaikan khutbah terkait upaya mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang jujur dengan partisipasi maksimal dari warga masyarakat. Hal ini sangat relevan karena di bulan ini, tepatnya pada 27 November 2024, bangsa Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala daerah gubernur, bupati, dan walikota serentak se-Indonesia.

Pilkada yang jujur dengan partisipasi maksimal dari masyarakat menjadi momen penting untuk terselenggaranya proses demokrasi yang berkualitas dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui terpilihnya pemimpin yang tepat.

Pilkada yang jujur menjadi kunci penting dengan menjamin proses pemilihan yang adil, transparan, dan tanpa kecurangan. Islam mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ 

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.” (QS. An-Nahl: 90)

Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa bertanggungjawab, di antaranya adalah dengan berperan aktif dalam membangun masyarakat dan bangsa. Termasuk kita memiliki tanggung jawab moral untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi yang bersih dan amanah.

Berpartisipasi dalam pilkada adalah bentuk dari amal saleh, terutama bila dilakukan dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan demi kebaikan masyarakat luas. Dengan menggunakan hak pilih, kita turut andil dalam menentukan arah kemajuan bangsa dan daerah kita. Dengan datang ke TPS, menggunakan hak pilih dengan cerdas, serta menghindari suap atau praktik money politics kita sudah menunjukkan tanggung jawab pada orang banyak. 

Terkait politik uang yang harus kita hindari, Ingat Rasulullah bersabda:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ

Artinya: "Rasulullah saw melaknat orang yang melakukan penyuapan dan yang menerima suap."  (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).

Politik uang juga merugikan masyarakat dalam jangka panjang. Pemimpin yang terpilih dengan cara-cara tidak jujur cenderung lebih memikirkan keuntungan pribadi daripada kepentingan rakyat. Selain itu, mereka berisiko melibatkan diri dalam tindakan yang tidak amanah dan merugikan masyarakat saat menduduki jabatannya.

Kita harus sadar dan memahami bahwa menerima uang dalam pemilihan berarti menggadaikan masa depan daerah kita dan bangsa serta mengabaikan amanah yang telah Allah titipkan. Menghindari politik uang adalah bagian dari sikap takwa dan kejujuran. Sebagai umat yang beriman, kita memiliki tanggung jawab untuk memilih dengan hati nurani, bukan karena iming-iming uang atau hadiah. Ini adalah bentuk kontribusi kita dalam menjaga keadilan dan integritas proses demokrasi.

Dengan memahami bahaya politik uang, kita diharapkan bisa menghindarinya, sehingga proses pemilihan berjalan jujur dan hasilnya benar-benar menghasilkan pemimpin yang baik dan amanah.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Mengawal pesta demokrasi adalah bentuk kontribusi kita mencegah segala bentuk manipulasi atau kecurangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Hal ini penting, karena kita akan memilih sosok yang akan memimpin daerah kita. Islam pun sangat menekankan pentingnya memilih pemimpin yang amanah, adil, dan kompeten. Jika kita tidak peduli dan memilih pemimpin yang tidak kompeten, maka kehancuran ada di depan mata. Rasulullah bersabda:

إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ، فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

Artinya, “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (HR Al-Bukhari).

Semoga pesta demokrasi yang akan kita lalui benar-benar berjalan dengan baik, jujur, dan adil serta tinggi partisipasi masyarakat. Semoga kita dikaruniai pemimpin yang terbaik, kompeten, amanah, dan mampu mensejahterakan masyarakat. Dan perlu kita ingat, semua itu berawal dari niat baik dan siapa yang kita coblos di bilik suara.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرآنِ العَظِيمِ، وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِالْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، إِنَّهُ تَعَالَى جَوَادٌ كَرِيمٌ، مَلِكُ بَرُّ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ

Khutbah II

الْحَمْدُ لله كَمَا يَجِبُ عَلَيْنَا مِنْ حَمْدِهِ وَتَعْظِيمِهِ، وَنَشْكُرُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى إِحْسَانِهِ وَإِنْعَامِهِ وَتَكْرِيمِهِ. وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا وَمِنْ نَزَغَاتِ الشَّيْطَانِ وَتَوْهِيمِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً مُبَرَّأَةً مِنَ الشِّرْكِ وَالشُّكُوكِ سَلِيْمَةً. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَخْصُوصُ مِنَ الرَّبِّ بِكَمَالِ قُرْبِهِ وَتَقْدِيمِه، اللهُمَّ صَلَّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ اقْتَفَى شَرْعَهُ الْمُطَهَّرَ وَاتَّبَعَ مِلَّتَهُ الْقَوِيْمَة.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا الله وَأَطِيعُوهُ فَإِنَّ طَاعَتَهُ أَقْوَمُ وَأَقْوَى وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاحْذَرُوا أَسْبَابَ سُخْطِ الْجَبَّارِ فَإِنَّ أَجْسَامَكُمْ عَلَى النَّارِ لَا تَقْوَى وَاعْلَمُوا أَنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ وَشَرَ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا. وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةً وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَة وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ يَدَ اللهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ. وَمَنْ شَذَّ شَذَّ فِي النَّارِ.

وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَدًا بَيْنَ يَدَيِ الله مَوْقُوْفُون . وَبِأَعْمَالِكُمْ مَجْزِيُّونَ ثُمَّ اعْلَمُوا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَمَرَكُمْ بَأَمْرٍ بَدَأَ فِيهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى فِيْهِ بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه وَثَلَّتَ بِكُمْ أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ. فَقَالَ جَلَّ مِنْ قَائِلٍ عَلِيمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيَّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا وَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : مَنْ صَلَّى عَليَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بها عَشْرًا، اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْوَجْهِ الْأَنْوَارِ. وَالْجَبِيْنِ الأَزهَر. وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ أَصْحَابِهِ أَبي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلَيّ وَعَنْ سَائِرِ أَصْحَابِ نَبِيَّكَ أَجْمَعِيْنِ وَعَنِ التَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنِ. وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّين . وَعَنا مَعَهُمْ بِمَنَّكَ وَكَرَمِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِين.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر

H. Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung

Home 2 Banner

Khutbah Lainnya

Home 1 Banner