Dosa adalah perbuatan yang mengarah kepada perbuatan yang dibenci Allah dan perbuatan tersebut mengarah kepada dosa serta perbuatan yang bisa membuat kita terjerumus dalam neraka.
Allah SWT berfirman dalam surat Az Zukhruf ayat 74:
إِنَّ ٱلْمُجْرِمِينَ فِى عَذَابِ جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam,"
Dosa dan kesalahan menjadi hal paling serius yang selalu menjadi pembahasan dalam Islam. Dosa dan kesalahan selalu dituturkan Allah secara berulang-ulang agar umat manusia bisa menghindari. Sebab, orang-orang yang berbuat dosa dan kesalahan diancam Allah dengan hukuman yang berat, baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya yang berbuat taat dan kebaikan dijanjikan dan diberikan Allah pahala yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam Al Qur’an, ada beberapa istilah yang terkait dengan dosa dan kesalahan, yaitu:
1. Al Khathi’at (Perbuatan Menyeleweng)
2. Al Zanb ( Perbuatan Salah)
3. Al Saiyi’at (Perbuatan Jelek)
4. Al Ism (Perbuatan Dosa)
5. Al Fusuq (Perbuatan Fisik)
6. Al Ishya (Perbuatan Maksiat)
7. Al Utu (Perbuatan Sombong)
Dosa dosa besar (Kitabul-Kabaair) adalah segala apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, As-Sunnah dan Atsar orang-orang shaleh di masa lampau (seperti para sahabat Nabi maupun tabi’in). Apa yang diharamkan, jika ditinggalkan maka akan mendapat pahala.
Mengutip Imam Abu Abdullah Muhammad Bin Ahmad Bin Usman Az- Dzahabi, dalam Dosa Dosa Besar, terdapat 17 dosa besar yang ditemukan oleh Abu Thalib Al-Makk, setelah mengumpulkan berbagai hadis Nabi Muhammad SAW. Tentang dosa besar ini, ia menyimpulkan bahwa dosa besar itu ada 17 dengan rincian sebagai berikut :
Empat terdapat di hati, yaitu :
- Syirik
- Senantiasa berbuat maksiat kepada Allah
- Merasa selamat dari genggaman Allah atau merasa bebas dari balasan Allah
- Merasa putus asa dari rahmat Allah
Empat terdapat di lidah, yaitu :
- Memberi saksi palsu
- Membuat tuduhan zina terhadap perempuan yang beriman
- Membuat sumpah palsu
- Berkata bohong
Tiga di perut, yaitu :
- Minum khamar dan minuman keras
- Memakan harta anak yatim
- Memakan harta riba
Dua di kemaluan, yaitu:
- Berzina
- Homoseks
Dua di badan khususnya pada tangan, yaitu :
- Melakukan pembunuhan
- Melakukan pencurian
Satu di kaki, yaitu: Lari dari peperangan.
Dan yang satu lagi letaknya di seluruh badan, yaitu: Tidak menghormati ibu dan bapaknya.
Allah SWT menjelaskan bahwa tiap-tiap orang pada hari akhir akan dituntut untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama ia hidup di dunia. Tiap-tiap orang yang berdosa bertanggung jawab atas perbuatan dosanya, dan ia tidak akan memikul dosa orang lain. Sesudah itu tiap-tiap orang akan digiring menghadap Tuhan-Nya untuk menerima penjelasan tentang catatan amalnya selama ia hidup di dunia. Pada saat itu amal perbuatan masing-masing akan mendapat pembalasan yang setimpal dengan amal perbuatannya.
Allah berfirman,
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Pada hari Allah membangkitkan mereka semua dari kematian, Dia memberi tahu mereka apa yang mereka lakukan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan meskipun mereka melupakannya. Dan Allah menjadi saksi atas segala sesuatu.”
Menghindari Dosa
Meski secara fitrah manusia tak ada yang luput dari dosa, sudah seharusnyalah kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi perbuatan dosa. Cara menjauhi perbuatan dosa itu adalah dengan menghindarinya dan juga dengan berdoa mohon perlindungan kepada Allah.
Oleh karena itu sudah selayaknya kita sebagai umat Islam mengetahui mana perbuatan yang mengandung kemaksiatan untuk dihindari. Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah atau dengan kata lain, perbuatan yang menimbulkan dosa.
Allah berfirman dalam Surat Al-An’am Ayat 120:
وَذَرُوا۟ ظَٰهِرَ ٱلْإِثْمِ وَبَاطِنَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْسِبُونَ ٱلْإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا۟ يَقْتَرِفُونَ
Artinya: Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.
Dalam Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, menjelaskan, Allah memerintahkan untuk meninggalkan semua dosa dan maksiat baik yang nampak seperti memukul, mengutuk, mencuri dan zina. Atau yang dosa yang tidak nampak seperti hasud, dendam dan kebencian. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa di dunia, kelak akan diberi pembalasan pada hari kiamat, sesuai dosa yang mereka telah kerjakan.
Prof Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah mengungkapkan dengan bijak. Menurutnya, ketakwaan seseorang bukan terletak pada pengharaman sesuatu yang telah dihalalkan. Ketakwaan justru terletak pada sikap meninggalkan dosa, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Maka tinggalkanlah segala bentuk perbuatan dosa itu. Sebab, orang-orang yang berbuat dosa akan dibalas setimpal dengan keburukan-keburukan yang diperbuatnya.
Semoga kita bisa dan mampu menghindari perbuatan dosa, terlebih dosa-dosa yang sulit termaafkan oleh Allah SWT.