Dark
Light
Dark
Light

10 Penyebab Doa Seorang Muslim Tidak Kunjung Dikabulkan

10 Penyebab Doa Seorang Muslim Tidak Kunjung Dikabulkan

Doa adalah praktik spiritual terdalam dari seorang Muslim. Sebab, doa menjadi jalur komunikasi antara seorang makhluk dengan sang Khaliq. Doa bukan saja dimaksudkan sebagai permohonan kepada Tuhannya, namun, dapat juga diartikan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah

Prof Quraish Shihab dalam buku Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir dan Doa (2008), menyebut doa sebagai permohonan hamba kepada Tuhan agar memperoleh anugerah pemeliharaan dan pertolongan, baik buat si pemohon ataupun pihak lain. Permohonan tersebut harus lahir dari lubuk hati yang terdalam disertai dengan ketundukan dan pengagungan kepadaNya.

Dalam litertur Islam, Allah Swt telah menegaskan bahwa Dirinya selalu mendengarkan doa hamba-hamba-Nya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 186, Allah pun berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۭ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِي وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186).

Meskipun Allah Swt telah menjanjikan untuk mengabulkan doa hamba-Nya, tidak sedikit seorang Muslim merasa kecewa atas doa yang mereka sampaikan. Penyebabnya, karena mereka tidak sabar, dan merasa frustrasi atas doa yang belum tekabul. Padahal, menurut pandangan para ulama doa akan dikabulkan dalam tiga cara: Pertama, dikabulkan sesuai dengan permintaannya. Kedua, dikabulkan dengan menggantinya dengan sesuatu yang lain yang lebih bermanfaat bagi si pemohon. Ketiga, ditangguhkan pada hari kemudian, untuk diberi ganjarannya.

Syaikh Ibrahim Bin Adham, seorang sufi yang masyhur karena kehidupan zuhudnya, menjelaskan beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab mengapa doa seseorang tidak terkabul. Ulama sufi kelahiran Balkh, daerah Khurasan timur (kini bagian Afghanistan) 718 M ini menyebut setidaknya ada 10 penyebab yang menghalangi terkabulnya doa. 

Menukil kitab Al atsar Al-Aqadiyaah fi Ad'iyyatil Anbiya' fi al-Quran al-Karim karya Syaikh Balsam Utsman Ibrahim An-Naimi, Syaikh Ibrahim Bin Adham menyebut ada 10 penyebab doa seorang hamba tidak kunjung dikabulkan. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut;


فروي عن إبراهيم بن أدهم  رحمه الله أنه دخل سوقا من أسواق البصرة، فاجتمع اليه الناس  فقالو يا أبا اسحاق إن الله تعالى يقول في كتابه  ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ  ونحن ندعوه منذ دهر فلا يستجب لنا فقال إبراهيم يا أهل البصرة ماتت قلوبكم في عشرة أشياء : قرأتم كتاب الله ولم تعملوا به, ادعيتم حب رسول الله صلى الله عليه وسلم وتركتم سنته , ادعيتم عداوة الشيطان و وافقتمواه , قلتم نحب الجنة ولم تعملوا لها, . قلتم نخاف النار و رهنتم أنفسكم بها, اشتغلتم بعيوب اخوانكم ونبذتم عيوبكم أكلتم نعمة ربكم ولم تشكروها , قلتم إن الموت حق ولم تستعدوا له, دفنتم موتكم ولم تعتبروا بهم 

Artinya: "Suatu hari Syaikh Ibrahim Bin Adham pergi ke pasar. Setibanya di pasar, beliau didatangi sejumlah penduduk kota Basrah dengan membawa pertanyaan: "Wahai Aba Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya (Al-Qur'an) ‘Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan’, sementara kami telah berdoa satu tahun lamanya, dan Allah belum mengabulkannya."

Syaikh Ibrahim Bin Adham pun lantas menjawab, "Wahai penduduk Basrah, hati kalian telah mati karena 10 perkara, sehingga doa kalian tak terkabulkan.

  1. Kalian mengenal Allah Swt, tapi kalian tak melaksanakan hak-Nya (perintah-Nya).
  2. Kalian membaca kitab Allah Swt (Al- Quran), tapi kalian tak mengamalkan isinya.
  3. Kalian mengaku cinta Rasulullah Saw tapi kalian mengabaikan sunnahnya.
  4. Kalian mengaku memusuhi setan, tapi kalian berteman dengan sering melakukan maksiat.
  5. Kalian ingin masuk surga, tapi kalian tak beramal dengan amal yang dapat memasukkan kalian ke surga.
  6. Kalian mengatakan takut neraka, tapi kalian menggadaikan diri kalian agar masuk neraka dengan terus melakukan maksiat.
  7. Kalian mengatakan bahwa kematian itu benar adanya, tapi kalian tak mempersiapkannya dengan melakukan amal kebaikan.
  8. Kalian sibuk mengurusi kesalahan saudara kalian, sampai lupa kesalahan dan aib kalian sendiri.
  9. Kalian makan nikmat Tuhan tanpa rasa berterima kasih (tak bersyukur).
  10. Kalian sering mengubur saudara kalian yang meninggal, tapi kalian tak mengambil pelajaran untuk mengingat kematian dan mempersiapkannya.

 


$data['detail']->authorKontri->kontri

Ahmad Yaafi Kholilurrohman
Penikmat Insight Keislaman, Alumni Ma'had Aly Situbondo, Jawa Timur

Home 2 Banner

Islami Lainnya

Home 1 Banner