Ternate, Arina.id – Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional 2024 diikuti oleh 862 siswa madrasah dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).
KSM Tingkat Nasional 2024 resmi dimulai Rabu (4/9/2024), di Ternate, Maluku Utara. KSM diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Salah satu keunikan KSM 2024 ialah pada integrasi soal yang menggabungkan elemen sains, teknologi, budaya, dan keislaman. Pembuatan soal dilakukan dengan melibatkan para akademisi dan pakar di bidang budaya, sains, dan teknologi, yang kemudian dipadukan dengan ilmu keislaman. Pendekatan ini didasari oleh kebutuhan untuk menghilangkan dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum, yang selama ini sering dianggap berjalan di jalur yang terpisah.
"Pengembangan soal KSM 2024 dilakukan secara holistik dan multidimensi, dengan tujuan menghasilkan soal yang tidak hanya menguji pemahaman konsep sains, tetapi juga melibatkan aspek keislaman, budaya, dan teknologi. Hal ini memberikan pengalaman belajar yang kaya dan beragam bagi peserta," ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M Sidik Sisdiyanto.
Sidik menjelaskan bahwa soal KSM dirancang untuk memperkuat pemahaman konsep-konsep sains yang mendasar, seperti fisika, kimia, biologi, matematika, geografi, dan ekonomi. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman mendalam, kemampuan analisis, serta penerapan konsep-konsep sains dalam konteks dunia nyata.
"Bukan hanya sains, budaya juga memainkan peran penting dalam pembentukan pemikiran. Soal KSM harus mencerminkan keanekaragaman budaya nasional dan global, serta menunjukkan bagaimana penemuan ilmiah dari berbagai budaya telah berperan dalam perkembangan masyarakat," tambahnya.
Di era teknologi modern, lanjut Sidik, integrasi teknologi dalam soal KSM sangat penting. Penggunaan perangkat lunak simulasi, pertanyaan tentang perkembangan teknologi terbaru, serta tantangan yang mengharuskan peserta menggunakan teknologi, merupakan bagian dari pendekatan ini.
"Integrasi keempat aspek ini tidak hanya meningkatkan kompleksitas soal, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang hubungan antara sains, keislaman, budaya, dan teknologi dalam dunia modern," jelasnya.
Reviewer Soal KSM 2024, Yanti Harlanti menambahkan bahwa pembuatan soal KSM tahun ini melibatkan pakar dari berbagai universitas, bukan guru, untuk menjaga integritas kompetisi. "Kami memilih para akademisi agar tidak ada konflik kepentingan. Bahkan dosen yang memiliki binaan di sekolah-sekolah tertentu pun tidak dilibatkan untuk menjaga netralitas," ungkapnya.
Terkait tingkat kesulitan, Yanti menjelaskan bahwa soal KSM 2024 dirancang dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dari soal standar. "Soal-soal ini bukan hanya untuk mengukur kompetensi, tetapi untuk menyeleksi yang terbaik dari yang terbaik. Soal-soal KSM membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, terutama dalam sains yang memerlukan tidak hanya pemahaman konsep, tetapi juga proses berpikir yang mendalam," pungkasnya.