Dark
Light
Dark
Light

Meski Israel Mundur dari Lebanon, Tangan Milisi Tetap Siaga di Pelatuk Senjata

Meski Israel Mundur dari Lebanon, Tangan Milisi Tetap Siaga di Pelatuk Senjata

Arina.id - Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku. Meskipun demikian, milisi Hizbullah memastikan akan kembali melawan jika Israel bikin gara-gara lagi.

Gencatan senjata ini diambil setelah Israel dan Hizbullah terlibat perang terbuka selama 13 hari di perbatasan Israel-Lebanon bagian Selatan. Hizbullah yang dikenal sebagai proxy Iran melibatkan diri dalam perang Israel-Hamas sejak beberapa waktu sebelumnya.

"Pasukan kami akan tetap siaga untuk mengatasi ambisi dan agresi musuh kami, Israel," demikian pernyataan dari Hizbullah, kurang lebih 17 jam setelah gencatan senjata mulai diberlakukan.

Hizbullah kembali menegaskan, milisinya akan terus mengawasi dengan ketat penarikan pasukan Israel dari Lebanon Selatan. Hizbullah juga menegaskan kalau pasukannya masih akan berdiri bersama rakyat Palestina.

"Mata para pejuang kami akan tetap fokus pada pergerakan dan penarikan mundur musuh di luar perbatasan, dan tangan mereka akan tetap di pelatuk untuk mempertahankan kedaulatan Lebanon," kata kelompok tersebut, dikutip dari Antara, Kamis (28/11/2024).

Sejak gencatan diumumkan, pernyataan pertama pusat operasi Hizbullah memang segera disampaikan beberapa jam setelah kesepatan. Mereka menegaskan kalau Hizbullah tidak berpartisipasi dalam pembicaraan langsung mengenai gencatan senjata.

Gencatan senjata Lebanon-Israel mulai berlaku pada Rabu untuk mengakhiri pertikaian yang sudah berlangsung selama 14 bulan.

Perjanjian itu menyebutkan bahwa Israel akan menarik pasukannya dari selatan Garis Biru secara bertahap, dan Lebanon menempatkan tentaranya di Lebanon selatan dalam waktu tidak lebih dari 60 hari.

Gencatan senjata Israel dan Lebanon mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan usulan untuk mengakhiri konflik sudah disepakati kedua pihak.

Kesepakatan itu dicapai dengan harapan dapat menghentikan serangan udara Israel di kota-kota Lebanon serta mengakhiri pertempuran lintas perbatasan yang telah berlangsung selama setahun.

Dikutip dari Aljazeera, Parlemen Lebanon Nabih Berri menyerukan semua pengungsi Lebanon, termasuk mereka yang berada di luar negeri agar segera kembali ke rumah mereka.

"Kembalilah ke tanahmu. Tanah Anda akan menjadi lebih kuat dengan kehadiran Anda. Anda harus melindungi tanah yang menyaksikan darah semua martir," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Kembalilah ke tanah air Anda dan hidupkan kembali semua lingkungan yang coba dihancurkan oleh pendudukan dan agresi Israel. Kemenangan negerimu bergantung pada kedatanganmu kembali."

Berri juga mengatakan negaranya perlu memilih presiden sesegera mungkin, dan menyebutnya sebagai "ujian agar kita dapat melindungi Lebanon dari semua ancaman termasuk ancaman Israel".

Negara ini tidak memiliki presiden sejak masa jabatan Michel Aoun berakhir pada Oktober 2022. Sementara itu warga Lebanon yang kembali ke pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, memuji "kemenangan" Hizbullah saat mereka kembali ke rumah mereka.

Beberapa orang langsung menuju ke tempat di mana pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dibunuh. "Saya sedang mencari tempat di mana kami kehilangan jiwa kami," kata seorang warga bernama Diala kepada kantor berita AFP, merujuk pada lokasi serangan mematikan Israel terhadap Nasrallah.

"Saya langsung menuju ke sana (lokasi tewasnya Nasrallah) dan tidak melihat apa pun," kata warga itu..

Home 2 Banner

Berita Lainnya

Home 1 Banner