Arina.id — Salah satu kejutan besar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yakni tumbangnya dinasti Ratu Atut Chosiyah pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten yang digelar pada Rabu (27/11/2024). Kekalahan trah Atut sekaligus menjadi penanda bangkitnya klan Natakusumah.
Airin Rachmi Diany, adik Ipar Ratu Atut yang maju dalam Pilgub Banten berpasangan dengan Ade Sumardi tersingkir melawan pasangan Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah, pasangan yang diusung KIM Plus.
Klan Ratu Atut yang dikenal kuat menancapkan akar-akar dinasti politik di Banten selama beberapa dekade tumbang tak lagi kokoh bagai karang melawan dinasti Natakusumah. Nama Natakusumah bukan klan keluarga baru dalam percaturan politik Banten. Keluarga ini telah beberapa kali menduduki posisi strategis dalam jabatan politik pada generasi sebelumnya.
Di daerah pemilihan Banten 1, klan Natakusumah mencalonkan 4 nama untuk bertarung merebutkan kursi DPR. Natakusumah merupakan nama belakang untuk setiap keturunan Achmad Dimyati Natakusumah dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Airin merupakan istri adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Airin sempat menjabat Wali Kota Tangerang Selatan periode 2016-2021. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Walikota Tangerang Selatan pada 2011-2016. Ia juga lolos menjadi anggota DPR periode 2024-2029 melalui Dapil Banten III yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan namun memilih bertarung di Pilgub Banten.
Kekalahan Airin cukup mengejutkan lantaran dari hasil survei pra pemilu beberapa lembaga, popularitasnya selalu unggul dari pasangan lainnya. Survei bak ramalan cuaca yang melesat saat hujan turun tiba-tiba ia harus menerima kenyataan bahwa masyarakat Banten memilih pasangan baru. Dalam hitung cepat atau quick count pasangan Soni-Dimyati memperoleh 58,1 persen suara, sementara Airin-Ade hanya 41,9 persen.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, tren penurunan dukungan terhadap Airin menjelang hari pemilihan bisa disebabkan oleh sejumlah variabel, seperti strategi mobilisasi lawan, underestimate terhadap lawan, hingga peran partai pendukung. Faktor-faktor ini menjadi kunci dalam perubahan preferensi pemilih.
"Survei pra-pemilu, parameternya rundom karena berkaitan dengan perubahan opini sementara hasil hitung cepat atau quick qaunt adalah pasti karena data keras hasil perhitungan suara bukan lagi opini, sikap, atau preferensi," kata Burhanuddin.
Andra Soni- Achmad Dimyati didukung solid oleh partai di belakang pemerintah (KIM) kecuali Golkar dan PDI-P. Meskipun sikap Golkar pada Pilgub Banten berbeda. Partai Golkar, yang awalnya mendukung pasangan ini, kemudian kembali mengusung Airin-Ade. Namun, dukungan solid KIM akhirnya berhasil mengantarkan Soni-Dimyati menuju kemenangan.
"Variabel itu menurut saya menjelaskan mengapa terjadi perubahan. Tapi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab perubahan ini dibutuhkan penelitian lagi," ujarnya.
Dikatakan, beberapa lembaga survei menemukan tingkat sosialisasi Airin melemah menjelang Pilkada, justru sosialisasi menguat oleh pihak lawan yakni pasangan Soni-Dimyati.
"Itu yang membantu suara Soni-Dimyati menyalip Airin meskipun angkanya di luar ekspektasi karena melihat tren Airin turun tapi disalip amat jauh," kata dia.
Perjalanan Airin untuk melaju di bursa calon Gubernur Banten tidaklah selalu berjalan mulus. Ia sempat terjebak dalam dinamika politik Koalisi Banten Maju, yang mendukung pasangan Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah. Pada 26 Agustus 2024, alih-alih mendukung Airin, Partai Golkar justru memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.
Namun, bukan Airin–sang penerus dinasti politik Atut– jika pasrah begitu saja dengan keputusan Golkar. Sembari memberikan klarifikasi, ia menyenggol soal politik bola jasa dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg) Februari 2024 kemarin.
Pada pertarungan balot politik Pileg 2024 kemarin, Airin mencetak rekor menjadi calon anggota DPR RI dengan perolehan suara terbanyak di internal Partai Golkar secara nasional. Dapil Banten III yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, sebagai lumbung suara Airin ikut menyumbang kenaikan jumlah kursi Partai Golkar pada Pemilu 2024.
Dengan balot itu, Partai Golkar meraih suara tertinggi dalam tumpukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten 2024. Bahkan Airlangga menilai Airin sukses menjalankan tugas dari Partai Golkar untuk menambah kursi DPR RI.
Hanya dengan gertakan kecil, tak sampai seminggu, Golkar akhirnya kembali menyatakan dukungan kepada Airin. Pada Minggu, (25/8/2024), Golkar resmi mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah untuk maju di Pilgub Banten. Namun Selasa, (27/8/2024), Partai Golkar kembali mendukung Airin-Ade.
Andra Soni, Kader Unggulan Gerindra
Kini, Andra Soni berhasil membuktikan bahwa karier politiknya tidak hanya sebatas duduk di kursi parlemen dengan menjadi Ketua DPRD Banten, ia bisa menduduki posisi sebagai Gubernur Banten. Soni memulai karier politik bersama partai Gerindra pada 2014 maju sebagai caleg provinsi Banten. Ia berhasil menjadi anggota DPRD Banten periode 2014 hingga 2019 bahkan sempat dipercaya menduduki kursi Ketua DPRD Banten sebelum masa jabatannya berakhir.
Pada 2019, Andra Soni kembali lolos sebagai anggota DPRD Banten. Pada periode itu ia dipercaya lagi menjadi Ketua DPRD hingga akhirnya ia dijagokan Gerindra untuk maju dalam Pilkada Banten 2024. Namun sempat terjadi perbedaan pendapat antara Gerindra dengan Golkar, saat itu Golkar masih dipimpin Airlangga Hartato ingin eks Wali Kota Tangerang Selatan, Airin maju sebagai cagub Banten sementara Gerindra tak ingin jagoannya maju sebagai wakil Airin. Riak perpecahan itu dihempaskan oleh Bahlil yang secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum Golkar usai posisi itu ditinggalkan Airlangga Hartato.
Tak hanya itu, Andra Soni terlebih dahulu diusung oleh mayoritas partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk maju dalam Pilgub Banten. Usai dipastikan mengantongi tiket itu, ia mundur dari DPRD. Kemenangan pasangan ini menyusul pilkada di pulau Jawa yang dikuasai KIM Plus.
Klan Natakusumah
Achmad Dimyati Natakusumah pernah menjabat sebagai Bupati Pandeglang selama dua periode mulai 2000 – 2005 dan 2005 – 2009. Sebelumnya Achmad Dimyati menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dari 4 Juli 2014 hingga 1 Oktober 2014. Dia adalah anggota DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak tahun 2019 hingga 2024.
Dengan kemenangan pasangan ini, klan Natakusumah siap menggantikan dominasi dinasti Atut dalam panggung politik Banten. Kini, dinasti Atut menjadi bagian dari sejarah politik daerah ini, sementara Natakusumah menjadi simbol kebangkitan baru.